Review & Spesifikasi Infinix Note 7
Ya, baru pertama kali ini, saya
membahas smartphone Infinix yang hype-nya itu sangat gokil ya mungkin karena
smartphone Infinix yang satu ini sudah memakai chipset yang benar-benar baru dibandingkan
smartphone Infinix yang sebelum-sebelumnya. Tidak tanggung-tanggung nih, chipset yang
dihadirkan di smartphone ini, katanya memang didesain untuk kebutuhan gaming. Wow... Nah,
dengan harga sekitar Rp 2.5 jutaan apakah smartphone ini cukup recommended untuk
dibawa pulang? Daripada semakin
penasaran, berikut ini adalah pendapat saya tentang Infinix Note 7.
PERFORMA DESAIN
Pakai nama 'Note', Infinix Note 7
ini memang punya spesialisasi di ukuran layarnya yang besar ya, memang sih
rata-rata smartphone Infinix keluaran sekarang juga layarnya besar-besar ya di
6.4", 6.5" tapi, layar smartphone Infinix yang satu ini besarnya
kebangetan! Ya, ukuran layarnya itu di
6.95", artinya udah mendekati ukuran layar tablet Android 7". Tapi, karena rasio layarnya yang memanjang sebenarnya
Infinix Note 7 ini masih cukup enak sih digenggam. Dipakai untuk bekerja, mengetik script review keyboard-nya
juga terasa sangat lega di layar jadi, tidak sedikit-sedikit typo. Tapi jujur saja sih, kalau harus dioperasikan dengan
1 tangan, smartphone ini agak susah terutama saat saya harus menarik tray
notifikasi dari atas ke bawah ini memang agak repot kalau memakai 1 tangan jadi,
mau tak mau kalau mau lebih nyaman ya harus memakai 2 tangan. Banyak yang mengeluhkan soal layar saat saya
memberitahu di video unboxing-nya kalau resolusi layar Infinix Note 7 ini cuma
maksimal di HD+ atau 720p. Ya, layar
nyaris 7" diberikan resolusi seperti itu kerapatan piksel-nya juga rendah.
Tapi, menurut saya pribadi nih,
layar 720p atau High Definition itu masih cukup bisa "dimaafkan" kok
dengan mata manusia selama dilihatnya dari jarak pandang yang normal dalam
artiannya itu begini tampilannya itu masih aman dari kata 'pecah'. Dipakai untuk streaming YouTube, tampilannya
juga masih enak-enak saja sih. Malahan
dengan resolusi yang cuma 720p, itu bisa lebih hemat kuota ketika harus
streaming video-video di YouTube. Tapi
setidaknya pengalaman menonton film atau mendengarkan musik di Infinix Note 7
ini sedikit naik kelas ya karena smartphone ini sudah punya speaker stereo alias
speaker-nya ada 2, tepatnya di sisi bawah dan di sisi atas layar. Bukannya lebay nih, tapi keluaran suara dari speaker
stereo-nya itu benar-benar menggelegar ya bahkan ketika saya menonton film atau
mendengarkan musik itu cuma berani pakai volume pada kisaran 50%-75% tidak
pernah sampai menyentuh 100% karena suaranya itu besar sekali. Salah satu hal yang cukup menarik perhatian
dari Infinix Note 7 itu ada pada desain kamera belakangnya yang cukup
anti-mainstream dan tidak mau ikut-ikutan trend desain kamera kotak kekinian. Desain kameranya lingkaran yang di dalamnya
ada 4 kamera belakang dan bentuknya ini mengingatkan saya dengan kompor gas Ibu
di dapur.
PERFORMA KAMERA
Sebenarnya 4 kamera belakang di
Infinix Note 7 ini tidak benar-benar ada 4 kalau dilihat secara fungsinya. Kamera yang pertama adalah kamera utama 48MP lalu
kamera Super Macro 2MP, 2 sisanya itu kamera pembantu untuk mengambil foto-foto
bokeh atau portrait serta membantu untuk mengambil foto-foto di lowlight. Sejauh ini, hasil foto-foto dengan kamera 48MP
sih lumayan oke di kelasnya. AI
kameranya bisa memberi warna terbaik pada setiap obyek semisal foto langit yang
kelihatan lebih biru foto bunga yang kelihatan lebih cerah warnanya atau
foto-foto daun yang kelihatan lebih hijau. Tapi, pada beberapa kondisi yang terik,
terkadang warna putih di foto itu menjadi lebih dominan. Nah, ini nih "penyakit" langganan
dari kamera Infinix yang performa HDR-nya memang kurang greget. Dengan kamera 48MP, detailnya juga sangat
dapat seperti foto tulisan yang saya jepret dari jarak yang lumayan jauh, saat
di-zoom itu masih bisa terbaca dengan jelas.
Infinix Note 7 juga punya kamera
Super Macro yang lebih cocok untuk foto-foto jarak dekat seperti foto-foto
mainan atau makanan. Tapi, kamera Super
Macro ini seperti agak tidak maksimal ya hasilnya. Entah ini bisa dibilang foto-foto macro atau
bukan sepertinya sih ini masih kejauhan jaraknya untuk bisa dibilang foto-foto
macro ini karena kalau lebih dekat lagi, fokusnya itu sudah sering menghilang dan
malah tidak maksimal untuk mengambil detailnya. Foto-foto di malam hari yang dulu sempat
membuat skeptis setiap kali membahas smartphone Infinix kali ini di Note 7
digarap lebih serius lagi. Ya, akhirnya
ada Night Mode yang bisa mengambil foto lowlight lebih maksimal penerangannya. Tidak cuma sekedar terang saja sih, cahaya
putih yang terlalu over juga bisa diminimalisir di sini jadi, foto lowlight
selain lebih terang, detailnya juga lebih terjaga dengan baik. Saat dibandingkan dengan Mode Auto,
perbedaannya sangat terlihat, bukan?
Lalu bagaimana dengan kamera selfie-nya? Ini masih jualan resolusi tinggi sih, yaitu di 16MP tapi sebenarnya tidak berpengaruh banyak dengan hasilnya. Inilah typical kamera depan Infinix, tone warnanya kurang greget di kamera depan ini, jadi, serasa agak pucat. Oke, berikut ini adalah hasil perekaman video dengan memakai kamera belakang Infinix Note 7 yang bisa merekam video dengan resolusi maksimal Full HD di 30fps. Nah hal menariknya, smartphone Infinix ini juga sudah dibekali fitur stabilizer tepatnya EIS jadi, hasil videonya cukup kelihatan stabil meskipun saya memegang smartphone-nya hanya memakai tangan saja alias tidak memakai gimbal apalagi alat-alat stabilizer lainnya. Nah, perekaman memakai kamera depan Infinix Note 7 yang juga bisa merekam video dengan resolusi maksimal Full HD di 30fps serta sudah dibekali fitur stabilisasi juga. Untuk angle-nya lumayan oke, ya. Kiri-kanan cukup luas, tapi memang atas-bawah ini agak sempit. Ya, masih cukup okelah untuk ukuran smartphone Rp 2 jutaan apalagi hasil videonya juga cukup stabil ini. Hanya saja untuk background di belakang agak tidak jelas ya mungkin karena terlalu terang. Ya, terlalu over sih warna putihnya. Kalau menurut kamu bagaimana? Dari sekian fitur yang ada, memang, performa itu menjadi highlights utama yang seru sekali untuk dibahas di Infinix Note 7.
PERFORMA CHIPSET
Chipset baru Helio G70 ini
benar-benar memberi lonjakan performa sepanjang saya mereview smartphone
Infinix yang chipset-nya itu lagi itu lagi. Peningkatan performa yang ditawarkan juga
tidak tanggung-tanggung ya, meskipun sama-sama 8-Core, tapi keduanya jelas mempunyai
konfigurasi yang berbeda. 8-Core di
Helio G70 itu dibagi dalam 2 cluster yaitu 2-Core plus 6-Core. 2 Core ini berbasis Cortex A75 yang tugasnya
untuk menghandle pekerjaan-pekerjaan yang berat yang berhubungan dengan grafis dan
yang sangat mengejar performa, karena clockspeed-nya itu di 2 GHz. Sementara 6-Core sisanya itu benar-benar
berbasis Cortex A55 yang fungsinya untuk menghandle tugas-tugas yang relatif
ringan tugas-tugas yang relatif "receh" dan tidak terlalu mengejar
performa.
Dikawinkan dengan RAM 6GB,
seharusnya performa multitasking-nya itu bisa diadu, tetapi entah kenapa software-nya
itu semacam tidak mengizinkan aplikasinya untuk berjalan lama-lama di
background jadi, saat membuka lebih dari 3 aplikasi, ada saja aplikasi yang
tertendang dari background dan harus mulai dari awal lagi. Solusinya ya dikunci saja dari recent apps dan
ini cukup efektif kok. Mungkin tujuannya
baik, supaya bisa menekan penggunaan daya baterai tapi ya, jadi tidak serasa
memakai RAM 6GB, bukan? Pengalaman
gaming itu menjadi hal yang paling sering ditanyakan dari Infinix Note 7, apa
benar smartphone ini bisa bermain game dengan setting grafis rata kanan? Dan bisa se-stabil apa? Well, di sini saya mencoba untuk bermain PUBG
Mobile yang ternyata secara default, bisa langsung dapat setting grafis
HD-High.
Tampilan HD memang kelihatan lebih
mewah dan realistis bermain dengan setting High, bisa dapat frame rate sekitar
30fps. Oke sih, tapi performanya tidak
tahan lama. Kalau sudah battle yang
lumayan lama, frame drop-nya terkadang masih terasa. Sebenarnya untuk mendapatkan pengalaman main
game yang lebih smooth saya sarankan memakai Mode Ultra. Mode itu bisa menangkap sekitar 40fps, meski
grafisnya harus diturunkan ke Smooth. Performa
gyroscope untuk gaming juga sering menjadi banyak pertanyaan nih well, bisa kok
bermain game PUBG Mobile dengan memakai gyroscope. Sejauh ini performanya relatif responsif dan
minim delay dan memang menjadi benefit tersendiri, memakai control Gyro karena
tidak semua smartphone budjet bisa. Beberapa
game yang grafisnya ala kadarnya, saat dimainkan di smartphone budjet di
Infinix Note 7 ini grafisnya kelihatan lebih nyata seperti misalnya partikel
air dan partikel tanah yang kelihatan lebih realistis saat saya memainkan game
Asphalt 9 Legends di Infinix Note 7. Dibalik
kencangnya Helio G70, ternyata ada 1 hal yang membuat saya merasa kurang nyaman.
Ya, ketika dipakai untuk bermain
game lebih dari 30 menit suhu bodinya itu sudah mulai membuat telapak tangan
gerah. Penasaran, bukan? Saya lalu coba tes suhunya. Dan benar sekali! Suhunya bahkan tembus di 40
derajat Celcius. Jadi, saran saya nih,
kalau mau bermain game lama-lama sebaiknya kenakan case saja. Sensor biometrik sidik jarinya sekarang ada di
samping ya tepatnya di tombol power. Saya
merasa lebih nyaman saja sih unlock smartphone dari sini karena posisi jempol
itu terasa pas saja lokasinya dengan tombol power. Untuk kamu yang bertanya apakah Infinix Note 7
ini punya NFC jawabannya... tidak ada.
PERFORMA BATERAI
Dengan layar sebesar ini, ditambah
lagi chipset-nya yang memang lebih kencang dari sebelumnya, apakah Infinix Note
7 ini lebih boros baterai? Awalnya juga
saya sempat berpikir begitu. sampai akhirnya saya benar-benar memakai
smartphone ini untuk mencari tahu seberapa lama sih daya tahan baterai
kapasitas 5000 mAh di smartphone ini. Ternyata,
baterai-nya masih bisa digeber seharian penuh. Dengan penggunaan yang cukup intens, seperti
yang kalian lihat di daftar penggunaan, saya pakai Note 7 ini untuk menonton
Netflix, streaming YouTube lanjut bermain game PUBG Mobile, lalu kalau bosan main
CoD, lanjut main Modern Combat tapi lama-lama bosan juga sih bermain game
tembak-tembakan sehingga lalu bermain game balap saja. Screen on Time-nya ini lumayan gokil sih tembus
di angka 10 jam. Dengan kapasitas
baterai sebesar itu Infinix Note 7 ini sudah dibekali charger dengan output 18W
yang sudah support fast charging. Nah
pertanyaannya, seberapa kencang sih pengisian ulang dayanya? Charger ini saya pakai untuk mengisi daya dari
10% sampai terisi setengahnya butuh waktu sekitar 38 menit. Pengisian 1 jam pertama, baterai-nya naik di
73%. Tidak sampai 2 jam atau sekitar 1
jam 53 menit baterai-nya itu sudah terisi penuh di angka 100%.
KESIMPULAN
Oke, jadi kesimpulannya Infinix Note
7 ini lebih cocok untuk siapa ya? Nah,
kalau kamu mencari smartphone budjet yang desainnya itu cukup compact di tangan
kemudian kurang cocok saja dengan layar HD karena terasa kurang greget saja
untuk menonton film dan mencari yang USB-nya sudah Type-C Infinix Note 7 ini
sepertinya kurang cocok untuk kamu. Tapi,
kalau mencari smartphone budjet yang fitur dan spesifikasinya cukup kencang
untuk bermain game, punya ukuran layar yang besar sekali yang lebih lega saja
untuk menikmati konten-konten multimedia punya baterai yang bisa digeber
seharian penuh dan sudah dibekali speaker stereo umm, sepertinya Infinix Note 7
ini cocok untuk kamu. Kebutuhan gaming
kelas budjet rasanya sudah dibungkus semua oleh smartphone ini, dan tidak cuma
itu saja sih kameranya juga bisa mengambil gambar dengan resolusi tinggi sudah
dibekali mode malam dan hasil videonya juga relatif stabil jadi hal mewah lain
yang membuat Infinix Note 7 ini layak dicoba untuk kamu yang budjetnya
terbatas. Oke, segitu saja dulu artikel review Infinix Note 7.
Tidak ada komentar untuk "Review & Spesifikasi Infinix Note 7"
Posting Komentar